Manusia diciptakan Allah dengan bentuk yang sempurna dibandingkan makhluk ciptaanNya yang lain. Namun manusia juga diciptakan dengan serangkaian kelebihan dan kekurangan sebagai atribut bawaannya. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia, kecuali nabi Muhammad SAW. Namun nabi sendiri yang telah dijamin oleh Allah tetap merasa dirinya kecil di hadapanNya.Jika kita melihat seseorang, yang menurut penilaian dan pandangan kita bahwa orang itu nyaris tak ada kekurangannya, namun tanpa diketahui oleh kita, dia pasti punya kekurangan. Janganlah Kita berpikiran “Seandainya aku jadi dia…” atau “Kenapa aku tidak seberuntung dia…” atau pikiran-pikiran sejenisnya… Karena yakinlah Allah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya, dan Allah menciptakan kita tentu punya tujuan…Dari awal pembentukan kita… kita terbentuk dari sesuatu yang “paling baik”. Ribuan sperma bersaing untuk bisa membuahi sel telur, yang pada akhirnya, hanya ada satu sperma yang berhasil membuahi sel telur tersebut. Dari awal kita terbentuk melalui proses persaingan. Sekali lagi, yakinlah kita ini “yang terbaik” dari yang baik-baik…Jika mungkin kita diberi kesempatan untuk hidup bersama dengan orang yang kita anggap “nyaris tidak ada kekurangannya”, atau mungkin kita diberi kesempatan untuk menjadi orang itu, di sanalah kita akan mendapati kalau orang tersebut ternyata mempunyai kekurangan.Kekurangan yang tidak tampak jika kita hanya melihatnya sekilas atau yang tampak di luarnya saja.Begitu juga sebaliknya, jika kita memberikan penilaian pada seseorang dengan predikat orang tersebut banyak sekali kekurangannya, atau mungkin serba kekurangan, jangan salah… Allah pasti telah membekalinya dengan serangkaian kelebihan.Perbedaannya adalah bagaimana caranya mengelola kelebihan dan kekurangan yang telah menjadi atribut kita ini.Potensi itu tidak bisa ditingkatkan, tapi bisa diraih sepenuhnya… Oleh karena itu teruslah pelajari, pahami, dan gali terus potensi yang kita miliki. Janganlah Kita merasa diri kita kecil atau tidak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan si Ini… atau si Itu, janganlah juga kita merasa iri, sirik, atau dengki, karena itu bisa mengotori hati…Ikhlaslah dengan semua karunia Allah yang telah diberikanNya kepada Kita. Syukuri, jaga, peliharalah, dan tingkatkanlah…Empat parameter yang seringkali dijadikan acuan untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain : Kecantikan (fisik), Kepintaran –lebih bersifat pengetahuan umum (otak)-, Kekayaan (harta dunia), Agama –pengetahuan agama, penerapannya, dan lain-lain-.Anehnya, justru parameter terakhir yang seringkali diabaikan, padahal Nabi menganjurkan utamakan parameter yang terakhir…yakni agama. Semoga kita, Sahabat semua dan saya tentunya… tetap dan selalu, tak lupa bersyukur pada apa yang telah Allah berikan kepada kita semua…
0 komentar
Posting Komentar